Minggu, 21 Oktober 2018

14 Agustus 2017

#1
Menginginkan kemustahilan
Membayangkan kenangan
Menahan kesakitan
Mengharap kesembuhan

Cinta memang hebat
Detik yang menjadi hari-hari pun
Tak kunjung membaik
Hebat, karena rasa sakit yang ditinggalkan
Manusia terkuat pun tak lebih dari sampah
Menjijikkan, tak berguna dalam diamnya

Bisakah semua kembali pada selayaknya?
Atau memang ini yang seharusnya?
Orang tak berhati pun bisa menjawabnya
Tapi aku hanya siap untuk tidak mampu

#2
Terkadang Tuhan mengakhiri apa yang berusaha kita mulai
Seperti angin, tiba-tiba datang merenggut
Bukan kecewa yang menyedihkan
Tapi kenyataan bahwa tak pernah dipersatukan

Pagi, siang, ataupun malam sama saja
Karena waktu belum mampu mengubah kenyataan
Harus aku yang mengubah
Tapi...
Memampukan ketidakmampuan tidak semudah tawamu saat bahagia

#3
Tidak ada yang pasti di dunia ini
Kepastian dan manusia tidaklah mutlak
Sekeras apapun perasaan memaksa,
terkadang hanya akan kecewa
Saat kita berusaha pun
Masih ada Tuhan yang menentukan

#4
Bukankah udara ada untuk siapa saja?
Tapi banyak yang tidak begitu peduli
Bukankah cinta adalah hak setiap manusia?
Tapi banyak yang memilih diam memendamnya
Bukankah rasa sakit juga untuk semua orang?
Ah, setidaknya aku tidak sendiri dalam hal ini

#5
Perjuangan tidak berhenti pada pemisahan
Hanya raga yang bisa dipisahkan
Perasaan dan pemikiran tidak akan berubah
Pergi bukan berarti mengakhiri
Menghilang bukan berarti menyerah

Jika ego ini tak terkurung
Aku takut hanya akan menambah deritamu
Bahagiamu adalah impianku
Sekalipun tak akan pernah bisa bersama
Aku rela

Tawamu adalah terang bagi malamku
Senyummu adalah cerah bagi pagiku
Jauh ini jangan mengurung bahagiamu
Raga kita tak perlu bertemu
Pejamkan mata,
dan temui aku dalam setiap mimpimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar