Minggu, 21 Oktober 2018

13 Maret 2016

#1 @11:10
Bertahan atau ikhlas?
Bertahan karena cinta
Mengikhlaskan karena cinta
Bertahan karena cinta kami
Mengikhlaskan karena mencintainya
Bertahan berbekas tanya,"Saling berjuang untuk mencinta atau aku penghalang?"
Mengikhlaskan berujung tanya,"Dia akan berbahagia atau mati putus asa?"
Bertahan atau ikhlas?
Menurutku, saat ini, ikhlas untuk bertahan

#2 @11:24
Bukan hal yang tabu untuk mengucap cinta
Bukan hal yang janggal merasakan sakit
Cinta bukan hal yang sia-sia untuk diperjuangkan
Rasa sakit bukan hal yang ringan untuk diterima
Bukan cinta yang melukis rasa sakit
Bukan rasa sakit yang menciptakan cinta
Bagiku...
Mereka terlahir bersama dan selalu berdampingan
Ya, cinta dan rasa sakit;
rasa sakit dan cinta

#3 @11:36
Menoleh ke belakang, mengulas luka
Memandang ke depan, meraba luka
Lukaku dulu tak bermakna, sia-sia, tak bertujuan
Lukaku sekarang dan nanti berujung kebahagiaan sejati
Sekali lagi
Menoleh ke belakang menutup cerita, menghilangkan luka
Memandang ke depan melangkah dengan luka, mengejar, dan menciptakan kebahagiaan

#4 @11:42
Cinta itu fiksi, tidak nyata
Cinta itu tanpa definisi, maya
Bagaimana bisa cinta itu sejati jika tidak nyata?
Bagaimana bisa cinta itu memiliki arti tapi maya?
Cinta itu tidak sejati dan tidak memiliki arti
Cinta itu abadi
Keabadian itu tidak nyata dan maya
Tapi ada
Cinta itu abadi
Cinta itu ada
Tak perlu menjadi non-fiksi
Tak perlu memiliki definisi
Cinta itu ada
Cinta itu abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar