Rabu, 20 Februari 2013

Mari Merenung


Suatu ketika hiduplah seorang anak bernama Raka.Ia berumur 10 tahun,dan ia terkenal nakalnya.Ia sering menyakiti hati teman-temannya,dan bahkan orang yang lebih tua darinya.Suatu hari,ayahnya memanggilnya dan menasihatinya agar ia tidak nakal lagi.Namun,Raka tetap saja tidak berubah,hampir tiap hari ia membuat seseorang tersakiti oleh perkataan maupun tingkah lakunya.



Maka,sekali lagi ayahnya memanggilnya dan menasihatinya.Kali ini ayahnya memberikan peraturan baru bagi Raka.Ayahnya menyuruhnya untuk menancapkan 1 paku di pagar depan setiap ia menyakiti 1 orang pada hari itu.Hal tersebut terkesan aneh bagi Raka,namun ia selalu melaksanakannya.

Setiap hari ia menancapkan lebih dari 10 paku,dan ia mulai merasa lelah.Maka ia memutuskan untuk selalu berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain lagi.Dan ternyata setiap hari paku yang ia tancapkan berkurang,hingga suatu hari ia sama sekali tidak menancapkan 1 paku pun di pagarnya.

Melihat hal itu,ayahnya memanggilnya dan menyuruhnya mencabuti semua paku yang telah ia tancapkan selama beberapa hari itu.Setelah selesai,ayahnya berkata "Lihatlah,Nak.Walaupun kamu sudah mencabut seluruh paku itu,namun masih tertinggal lubang-lubang disana dan tak akan pernah kembali seperti semula.Ibarat paku itu adalah kelakuanmu yang menyakiti hati orang lain,alangkah banyak luka yang terbentuk akibat kelakuanmu selama ini.Oleh karena itu,berhentilah untuk menyakiti orang lain".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar